Life Begins at The End of Comfort Zone
Oleh: Yuswohadi
Kegagalan, apalagi jika kegagalan itu adalah keterpurukan hingga di titik terbawah, sering kali kita sikapi sebagai malapetaka, sebagai akhir segalanya. Keterpurukan di titik nol kerap menjadikan kita ciut hati, undermotivated, dan berat memulai lagi dari bawah.
Akibatnya, keterpurukan menjadikan kita makin terpuruk. Kita kian terjebak dalam pusaran keterpurukan. Tapi, kenapa kita tidak berpikir sebaliknya? Kenapa kita tidak menjadikan posisi terpuruk di titik nol sebagai sebuah energi luar biasa untuk bangkit. Kenapa kita tidak menjadikan keterpurukan di titik nol sebagai sinyal bahwa kita harus membangun sense of crisis, sinyal untuk mengetatkan ikat pinggang.
Kenapa keterpurukan di titik nol tidak menjadikan kita ringan melenggang menggapai...