Minggu, 13 November 2011

Wanita Tanpa Air Mata

Oleh: Yoli Hemdi

Tidak pernah cukup waktu merangkai pujian padamu
dan kembali goresan pena berbicara
Karena memujamu adalah nafas baru bagi hidupku,
wahai wanita tanpa air mata!

Semula aku mengira,
pribadimu cuma tertera dalam kitab2 sastra
wanita berhati mulia dengan jiwa selembut sutera
Segenap ketulusan di setiap senyuman dan ucap kata

Ternyata memang bukan mimpi,
sosok itu menjelma sempurna pada dirimu

Mengapa kau punya sejuta cinta,
ketika orang-orang berlomba saling menyakiti?
Kenapa kau bisa mensyukuri apa adanya,
saat manusia lain berpacu mengejar gemerlap duniawi?
Tinta sejarah tiada kering dari tangisan
Namun ratapan tidak merubah penderitaan
Karena nasib adalah suratan hasil perjuangan dan jatuh bangun sebagai hiburan selingan

Bukannya tanpa air mata mengurangi makna kewanitaan
Sebab cinta mampu melukis ketulusan pengorbanan

Engkaulah samudera yang menampung segala air mata,
menegarkan saat kelemahan tiba,
menabahkan kala kegamangan melanda,
mengasihi bila cinta berkabut luka

Entahlah… kalau memang aku bermimpi
tolong jangan bangunkan!
Sudah lama kuharapkan
mimpi seindah ini!

Oh, Tuhan…!! Tangan emas manakah yang Engkau pakai
untuk melukis bidadari itu,
sehingga tangan hina ini,
ikut tergoda memuja hiasan-Mu

Saya akui, Engkau bekerja dengan cara yang luar biasa

Sumber: Oktaviani Sea

3 komentar:

thedifferentmidwife mengatakan...

leh taw,sp bidadarinya it?..........

Kiftirul 'Aziz mengatakan...

My Wife, Jeng Ayu!

thedifferentmidwife mengatakan...

toyyib.toyyib..
barakallohufiikum sll.
n slm damai.

Posting Komentar