Rabu, 19 Oktober 2011

EDS

EDS di sini bukanlah Evaluasi Diri Sekolah seperti yang sedang dicanangkan sebagai wujud penilaian terhadap kinerja sekolah terhadap 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam upaya peningkatan kinerja sekolah. 

EDS di sini merupakan kepanjangan dari Evaluasi Diri Sendiri yang dapat didefinisikan sebagai proses yang mengikutsertakan semua potensi diri untuk membantu seorang individu dalam mengaktualisasikan diri sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh individu yang bersangkutan.

Melalui EDS, kemampuan serta pencapaian target diri dapat diketahui, selain itu, aspek-aspek yang memerlukan peningkatan dapat diidentifikasi.

EDS juga dapat digunakan untuk melihat rencana jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Apabila seorang individu belum memiliki rencana-rencana tersebut, maka diharapkan kegiatan EDS akan memacu motivasi individu untuk membuat atau memperbaiki rencana-rencananya sebagai tujuan mencapai hasil yang diinginkan.

Hasil EDS digunakan sebagai bahan untuk menetapkan aspek yang menjadi prioritas dalam rencana peningkatan dan pengembangan mutu diri sendiri.

Dengan melakukan EDS, seorang individu akan memperoleh banyak keuntungan, antara lain: (1) individu mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya sebagai dasar penyusunan rencana untuk masa depan yang lebih baik, (2) individu mampu mengenal peluang untuk memperbaiki kinerja diri, menilai keberhasilan diri dalam upaya peningkatan kesejahteraan, dan melakukan penyesuaian rencana yang sudah disusun, (3) individu mampu mengetahui tantangan yang dihadapi dan mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan untuk perbaikan, dan (4) Individu dapat mengetahui tingkat pencapaian kinerjanya selama ini.

Dalam dunia pendidikan dan keguruan, EDS merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh masing-masing stakeholder, baik eksternal maupun internal. Tidak mencoba munafik, sebagai seorang manusia awam penuh dengan keinginan dan kesalahan. Hanya saja, Keringat Guru Honorer, Keluh Kesah Tenaga Pendidik Honorer, Guru Memukul Guru Siapa Benar?, Jangan Asal Jadi Guru, dan Guru Sertifikasi Menyeleweng, Siapa Salah??? akan memberikan sedikit warna dalam proses pendidikan kita sehingga EDS menjadi hal yang krusial.

Akan lebih bijak untuk kita apabila mencoba tidak mengindahkan dan terpengaruh dengan link di atas dan selanjutnya fokus pada diri kita sendiri. Bagaimana kita seharusnya saat ini serta bagaimana kita untuk kedepannya. Sisakan sedikit waktu untuk melakukan EDS, niscaya akan banyak membantu kita dalam menapaki hari-hari yang harus kita lalui.

Salam!

0 komentar:

Posting Komentar